Curhatan Para Pedagang yang Sulit Menjual Daging Pakai Harga Pemerintah

Para pedagang daging mengaku tidak bisa menjual harga daging sesuai dengan ketentuan Kementerian Perdagangan.


Pedagang mengaku sangat kesulitan menjual daging beku sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertentu (HET). Berdasarkan aturan pemerintah, HET daging beku dijual Rp 80.000/kg.


Ya, bagaimana kalau mau jual pakai harga dari pemerintah. Ongkosnya bagaimana? ucap Cecep pedagang daging tersebut.


Sementara itu Cecep dan para pedagang lain di Pasar Kramat Jati hanya bisa menjual daging impor di harga Rp 100 ribu untuk daging kerbau dan Rp 110 ribu untuk daging sapi.


Menurutnya banyak hal yang membuat para pedagang tidak bisa menjual daging dengan harga HET sesuai dengan ketetapan pemerintah. Seperti faktor susut daging impor yang dibeli dalam bentuk beku, sementara itu daging impor dijual dalam bentuk sudah dicairkan.


Satu kotak daging isinya 20 kg, turunyna sekitar 2 kg. Belum lagi yang digantung di pasar susut lagi. Ditambah ongkos dari rumah potong ke sini, ongkos panggul. Ya susah juga sih, ujarnya.


Sebelumnya harga daging impor baik itu sapi atau kerbau di pasar, salah satunya di Pasar Kramat Jati memiliki selisih 33-38% dari HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan harga tertinggi untuk daging kerbau impor Rp 75 ribu per kg dan daging sapi impor Rp 80 ribu per kg.